10 September 2012

Praktikum Kimia Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit


                    I. JUDUL DAN TANGGAL PRAKTIKUM
Judul Praktikum               : ”Larutan Elektrolit Dan Non-Elektrolit”
Tanggal Praktikum           : 19 Januari 2012
                   II. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari praktikum yang telah dilakukan adalah untuk menguji daya hantar listrik berbagai larutan dengan alat uji elektrolit serta membedakan larutan elektrolit dengan larutan non-elektrolit.
                  III. DASAR TEORI
Dasar teori dari praktikum yang telah dilakukan adalah larutan yang bersifat elekrolit dan non-elektrolit. Elektrolit adalah zat yang dapat membentuk ion-ion dalam pelarutnya, sehingga larutan dapat menghantarkan listrik. Larutan yang dapat menghantarkan listrik disebut larutan elektrolit, karena dalam air elektrolit dapat teroinisasi atau terdisosiasi dan membentuk partikel-partikel bermuatan atau ion-ion, yang membolehkan arus listrik mengalir. Jika kedua buah elektroda yang telah dijapit dengan elektrolit tester dimasukkan ke dalam gelas ukur yang berisi larutan, maka larutan yang bersifat elektrolit akan membuat lampu pada elektrolit tester menjadi menyala. Jika elektrolit testernya masih dalam kondisi yang baik, maka lampu akan menyala sangat terang.
Sedangkan non-elektrolit adalah zat yang tidak dapat membentuk  ion-ion dalam pelarutnya, sehingga larutan tidak dapat menghantarkan listrik. Larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut larutan non-elektrolit. Jika kedua buah elektroda yang telah dijapit dengan elektrolit tester dimasukkan ke dalam gelas ukuryang berisi larutan, tetapi larutan tersebut bukan merupakan larutan elektrolit, tetapi larutan non-elektrolit, maka lampu pada tester tidak akan menyala karena tidak dapat menghantarkan listrik.
                  IV.  ALAT  DAN BA HAN
A. ALAT
1)  Rangkaian Elektrolit Tester:
a) Lampu kecil 1 buah
b) Baterai
c) Kabel
d) Elektroda karbon 2 buah
e) Gelas kimia 100 mL
 f) Gelas ukur 10 mL
g) Pipet tetes

 B. BAHAN
1) Aquades (H2O)
2) NaOH 1 M
3) KCl 1 M
4) HCl 1 M
5) Larutan gula pasir 1 M
6) Larutan garam dapur 1 M
7) Larutan asam cuka 1 M
8) Larutan amonia 1 M

                    V. CARA KERJA
1)      Susun alat penguji elektrolit (Elektrolit Tester)
2)      Masukkan 20 mL air suling (aquades) ke dalam gelas kimia, kemudian uji daya hantarnya. Catat apakah lampu menyala atau timbul gelembung pada elektrode
3)      Bersihkan elektrode dalam air dan keringkan. Dengan cara yang sama, ujilah daya hantar larutan lain yang tersedia.

                 VI. HASIL PENGAMATAN
NO.
LARUTAN
PENGAMATAN PADA LAMPU
PENGAMATAN PADA ELEKTRODE
1

2

3

4

5

6

7

8
Aquades (H2O)

NaOH 1 M

KCl 1 M

HCl 1 M

Larutan gula pasir 1 M

Larutan garam dapur 1 M

Larutan asam cuka 1 M

 Larutan amonia 1 M
Tidak menyala

Menyala

Menyala

Menyala

Tidak menyala

Menyala 

Tidak menyala 

Tidak menyala
Tidak bergelembung

bergelembung

bergelembung

bergelembung

tidak bergelembung

bergelembung

bergelembung

bergelembung

                VII. PEMBAHASAN
A.  Aquades (H2O)
Berdasadua buah batang elektroda dengan elektrolit tester, lalu memasukannya ke dalam gelas ukur yang berisi 20 mL larutan Aquades, maka lampu pada elektrolit tester tersebut tidak menyala serta tidak timbul gelembung-gelembung gas pada kedua buah batang elektroda tersebut. Ini dikarenakan zat-zat dalam larutannya tidak terurai menjadi ion dan air  adalah senyawa kovalen polar yang dapat larut dalam zat-zat polar yang menyebabkan larutan ini tidak dapat menghantarkan listrik. Aquades (H2O) merupakan senyawa koSsvalen polar dengan muatan positif parsial dan muatan negatif parsial di banyak tempat pada strukturnya. Gaya tarik-menarik antara molekul-molekul air dan H2O lemah. Dengan demikian tidak ada ion-ion yang terbentuk. Tidak adanya ion-ion dalam larutan menyebabkan tidak ada arus yang lewat, sehingga tidak menghasilkan nyala lampu pada elektrolit tester.
B.  NaOH 1 M
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan cara menjapit kedua buah batang elektroda dengan elektrolit tester, lalu  memasukannya ke dalam gelas ukur yang berisi 20 mL larutan NaOH 1 M, maka lampu pada elektrolit tester menyala serta timbul gelembung-gelembung gas pada kedua buah batang elektrode tersebut. Hal ini dikarenakan dalam air elektrolit dapat terionisasi atau terdisosiasi dan membentuk partikel-partikel bermuatan atau ion-ion, yang membolehkan arus listrik mengalir.gaya tarik-menarik antara molekul-molekul. NaOH adalah senyawa ion yang memiliki muatan positif penuh (1 plus) dan muatan negatif penuh (1 min). Gaya tarik menarik antara molekul-molekul air dan partikel-partikel NaOH kuat sehingga membolehkan partikel-partikel lepas membentuk banyak ion bebas. Keberadaan ion-ion bebas dalam arus untuk lewat, sehingga seharusnya menghasilkan nyala lampu yang terang, namun karena kondisi elektrolit tester yang sudah tidak begitu baik, sehingga lampu menyala redup.
C.  KCl 1 M
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan cara menjapit kedua buah batang elektroda dengan elektrolit tester, lalu  memasukannya ke dalam gelas ukur yang berisi 20 mL larutan KCl 1 M, maka lampu pada elektrolit tester menyala serta timbul gelembung-gelembung gas pada kedua buah batang elektrode tersebut. Hal ini dikarenakan dalam air elektrolit dapat terionisasi atau terdisosiasi dan membentuk partikel-partikel bermuatan atau ion-ion, yang membolehkan arus listrik mengalir. Gaya  tarik-menarik antara molekul-molekul. KCl adalah senyawa ion yang memiliki muatan positif penuh (1 plus) dan muatan negatif penuh (1 min). Gaya tarik menarik antara molekul-molekul air dan partikel-partikel KCl kuat sehingga membolehkan partikel-partikel lepas membentuk banyak ion bebas. Keberadaan ion-ion bebas dalam arus untuk lewat, sehingga seharusya menghasilkan nyala lampu yang terang, namun karena kondisi elektrolit tester yang sudah tidak begitu baik, sehingga menghasilkan nyala lampu yang redup.
D.  HCl 1 M
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan cara menjapit kedua buah batang elektroda dengan elektrolit tester, lalu  memasukannya ke dalam gelas ukur yang berisi 20 mL larutan HCl 1 M, maka lampu pada elektrolit tester menyala serta timbul gelembung-gelembung gas pada kedua buah batang elektrode tersebut. Hal ini dikarenakan dalam air elektrolit dapat terionisasi atau terdisosiasi dan membentuk partikel-partikel bermuatan atau ion-ion, yang membolehkan arus listrik mengalir. Gaya  tarik-menarik antara molekul-molekul. HCl adalah senyawa ion yang memiliki muatan positif penuh (1 plus) dan muatan negatif penuh (1 min). Gaya tarik menarik antara molekul-molekul air dan partikel-partikel HCl kuat sehingga membolehkan partikel-partikel lepas membentuk banyak ion bebas. Keberadaan ion-ion bebas dalam arus untuk lewat, sehingga seharusya menghasilkan nyala lampu yang terang, namun karena kondisi elektrolit tester yang sudah tidak begitu baik, sehingga menghasilkan nyala lampu yang redup.
E.  Larutan gula pasir 1 M
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan denagan cara menjapit kedua buah batang elektroda dengan elektrolit tester, lalu memasukannya ke dalam gelas ukur yang berisi 20 mL larutan gula pasir 1 M, maka lampu pada elektrolit tester tersebut tidak menyala serta tidak timbul gelembung-gelembung gas pada kedua buah batang elektroda tersebut. Ini dikarenakan zat-zat dalam larutannya tidak terurai menjadi ion dan air  adalah senyawa kovalen polar yang dapat larut dalam zat-zat polar yang menyebabkan larutan ini tidak dapat menghantarkan listrik. Larutan gula pasir (C12H22O11) merupakan senyawa kovalen polar dengan muatan positif parsial dan muatan negatif parsial di banyak tempat pada strukturnya. Gaya tarik-menarik antara molekul-molekul air dan H2O lemah. Dengan demikian tidak ada ion-ion yang terbentuk. Tidak adanya ion-ion dalam larutan menyebabkan tidak ada arus yang lewat, sehingga tidak menghasilkan nyala lampu pada elektrolit tester.
F.  Larutan garam dapur 1 M
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan cara menjapit kedua buah batang elektroda dengan elektrolit tester, lalu  memasukannya ke dalam gelas ukur yang berisi 20 mL larutan NaCl 1 M, maka lampu pada elektrolit tester menyala serta timbul gelembung-gelembung gas pada kedua buah batang elektrode tersebut. Hal ini dikarenakan dalam air elektrolit dapat terionisasi atau terdisosiasi dan membentuk partikel-partikel bermuatan atau ion-ion, yang membolehkan arus listrik mengalir. Gaya  tarik-menarik antara molekul-molekul. NaCl adalah senyawa ion yang memiliki muatan positif penuh (1 plus) dan muatan negatif penuh (1 min). Gaya tarik menarik antara molekul-molekul air dan partikel-partikel NaCl kuat sehingga membolehkan partikel-partikel lepas membentuk banyak ion bebas. Keberadaan ion-ion bebas dalam arus untuk lewat, sehingga seharusya menghasilkan nyala lampu yang terang, namun karena kondisi elektrolit tester yang sudah tidak begitu baik, sehingga menghasilkan nyala lampu yang redup.
G. Larutan asam cuka 1 M
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan cara menjapit kedua buah batang elektroda dengan elektrolit tester, lalu  memasukannya ke dalam gelas ukur yang berisi 20 mL larutan CH3COOH 1 M, maka lampu pada elektrolit tester tidak menyala tetapi timbul gelembung-gelembung gas pada kedua buah batang elektrode.CH3COOH adalah senyawa kovalen polar yang memiliki muatan positif parsial dan muatan negatif parsial. Gaya tarik-menarik antara molekul-molekul air dalam CH3COOH tidak begitu kuat. Hanya sebagian ikatan O-H putus menghasilkan sedikit ion-ion CH3COOH dan H plus. Pada kenyataannya,hanya 0,5 persen CH3COOh membentuk ion-ion dalam larutannya. Keberadaan sedikit ion-ion bebas dalam larutan membolehkan hanya sedikit arus yang lewat, sehingga menghasilkan nyala lampu yang redup.
H. Larutan amonia 1 M
 Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan cara menjapit kedua buah batang elektroda dengan elektrolit tester, lalu  memasukannya ke dalam gelas ukur yang berisi 20 mL larutan NH3 1 M, maka lampu pada elektrolit tester tidak menyala tetapi timbul gelembung-gelembung gas pada kedua buah batang elektrode.NH3 adalah senyawa kovalen polar yang memiliki muatan positif parsial dan muatan negatif parsial. Gaya tarik-menarik antara molekul-molekul air dalam NH3 tidak begitu kuat. Hanya sebagian ikatan N-H putus menghasilkan sedikit ion-ion NH3 dan H plus. Keberadaan sedikit ion-ion bebas dalam larutan membolehkan hanya sedikit arus yang lewat, sehingga menghasilkan nyala lampu yang redup.

                   VIII. PERTANYAAN 
                Berdasarkan hasil pengamatan jawablah pertanyaan berikut :
   1.   Larutan apa saja yang dapat menghantarkan listrik dan yang tidak dapat menghantarkan listrik?
   Jawab :
  A.Larutan yang dapat menghantarkan listrik yaitu :
 a.NaOH 1 M
 b.KCl 1 M
 c.HCl 1 M        
 d.Larutan garam dapur 1 M
 e.Laruatan asam cuka (CH3COOH)
 f. Larutan amonia 1 M (NH3)
   B.Larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik yaitu :
 a.Aquades (H2O)
 b.Larutan gula (C12H22O11)
   2.   Apa tanda-tanda larutan menghantarkan arus listrik?
   Jawab :
   Tanda-tanda larutan menghantarkan arus listrik adalah :
- Lampu menyala terang
- Timbul gelembung gas pada batang elektroda.
 Larutan dapat menghantarkan listrik karena dalam air elektrolit dapat terionisasi atau terdisosiasi dan membentuk partikel-partikel bermuatan ion-ion, yang membolehkan arus listrik mengalir. Larutan tetap dikatakan menghantarkan listrik meskipun lampu tidak menyala, namun tetap timbul gelembung pada batang elektroda.
   3.   Apa tanda-tanda larutan yang tidak menghantarkan arus listrik?
   Jawab :
  Tanda-tanda larutan yang menghantarkan arus listrik yang tidak menghantarkan arus listrik    adalah:
- Tidak menimbulkan gejala kelistrikan di sekitar lampu pijar
- Tidak muncul gelembung gas pada batang elektroda
Larutan tidak dapat menghantarkan listrik karena dalam air elektrolit tidak dapat terionisasi atau terdisosiasi dan  tidak dapat membentuk partikel-partikel bermuatan ion-ion, yang membolehkan arus listrik mengalir.
   4.   Mengapa beberapa larutan dapat menghantarkan listrik?
   Jawab:
Beberapa larutan dapat menghantarkan listrik karena zat-zat pada pelarut dapat terionosasi atau terdisosiasi dan membentuk partikel-partikel bermuatan ion-ion yang membolehkan arus listrik mengalir.

                      IX. KESIMPULAN
   Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena dalam air elektrolit dapat terionosasi atau terdisosiasi dan membentuk partikel-partikel bermuatan atau ion-ion, yang membolehkan arus listrik mengalir. Dalam percobaan ini, untuk membuktikan larutan elektrolit atau non-elektrolit diperlukan seperangkat Elektrolit Tester. Tanda-tanda bahwa larutan yang diuji tersebut merupakan larutan elektrolit adalah lampu pada Elektrolit Tester menyala terang dan timbul gelembung gas pada batang elektroda. Ada juga beberapa larutan yang tidak menimbulkan lampu menyala, tetapi tetap dikatakan larutan elektrolit karena timbul gelembung gas pada batang elektroda. Hal ini kemungkinan karena kondisi elektrolit tester yang sudah tidak baik lagi.
Sedangkan larutan non-elektrolit adalah larutam yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Dalam percobaan ini, yang termasuk larutan elektrolit adalah HaOH 1 M, KCl 1 M, HCl 1 M, larutan garam dapur 1 M, larutan asam cuka (CH3COOH)1 M, dan larutan amonia (NH3) 1 M. Dan yang termasuk larutan non-elektrolit adalah aquades (H2O) dan larutan gula (C12H22O11).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar