19 September 2012

Eksperimen Respirasi

A.  TUJUAN ( PURPOSE ) 
      ·         Mengetahui kecepatan respirasi suatu organisme 
            Knowing the respiration rate of an organism 
      ·      Mengukur kebutuhan oksigen yang dibutuhkan dalam respirasi mahluk hidup disetiap
           suatu satuan waktu  
            Measuring the oxygen requirement needed in respiration in every living thing is 
            a unit of time

      B.     DASAR TEORI ( BASIC THEORY )
Respirasi dalam biologi adalah proses mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi (SET) untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam pengertian kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi dapat disamakan dengan pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu hingga satuan terkecil, sel.
Kebanyakan respirasi yang dapat disaksikan manusia memerlukan oksigen sebagai oksidatornya. Reaksi yang demikian ini disebut sebagai respirasi aerob. Namun demikian, banyak proses respirasi yang tidak melibatkan oksigen, yang disebut respirasi anaerob.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi suatu organisme antara lain: umur/usia organisme tersebut, bobot dari kegiatan yang dilakukan, ukuran organisme itu sendiri, keadaan lingkungan sekitar, serta cahaya juga mempengaruhi rata-rata pernapasan.
Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi karena respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan yang bergantung pada adanya oksigen. Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain temperatur, spesies hewan, ukuran badan, dan aktivitas (Tobin, 2005). Laju konsumsi oksigen dapat ditentukan dengan berbagai cara, antara lain dengan menggunakan mikrorespirometer, metode Winkler, maupun respirometer Scholander.
Respiration in biology is the process of energy mobilization by the bodies of living through a solution of high-energy compounds (SET) for use in performing the functions of life. In terms of activities of daily life, respiration can be equated with breathing. Respiration occurs in all levels of living organisms, ranging from individuals to the smallest unit, cell.
Most of which can be witnessed human respiration requires oxygen as oxydator .Such reactions are called aerobic respiration. However, many respiratory process which does not involve oxygen, called anaerobic respiration.
Factors that influence the process of respiration of an organism such as: age / age of the organism, the weight of the activities performed, the size of the organism itself, the circumstances surrounding environment, and light also affect the average breathing.
The rate of metabolism is closely related to respiration due to respiration is the process of extracting energy from food molecules that depend on the presence of oxygen. The rate of metabolism is usually estimated by measuring the amount of oxygen consumed per unit of time living creatures. Some factors that affect the rate of oxygen consumption, among others, temperature, animal species, body size, and activities (Tobin, 2005). Oxygen consumption rate can be determined by a variety of ways, including using mikrorespirometer, Winkler method, and Scholander respirometer.

     C.    ALAT DAN BAHAN ( TOOLS AND MATERIALS )
     ALAT ( TOOLS ):
·         Respimeter
(Respimeter)
·         Jarum suntik
(injection ruse)
·         Plastisin
(Plastisin)
·         Kapas
      (Cotton)
·         Kristal NaOH
(Crystal NaOH)
BAHAN (MATERIALS)       :
·         Jangkrik
(Cricket)
·         Belalang
(Grasshoppers)
·         Kecambah kacang hijau
(green bean sprouts)
·         Kecambah kacang kedelai
(soy bean sprouts)
·         Kecambah kacang merah
(bean sprouts)

      D.    LANGKAH KERJA ( STEP WORKS )
a.       Siapkan semua alat dan bahan
Prepare all tools and materials
b.      Masukan  kristal  NaOH  kedalam tabung respimeter yang ditutup  kapas
NaOH crystal input into a closed tube respimeter cotton
c.       Timbang sampel yang akan diamati
Weigh the sample to be observed
d.      Masukan sempel  ke tabung respimeter yang akan diamati
Input sample in tube respimeter  which would be observed
e.       Tutup tabung respimeter dengan tutup yang terdapat skala milimeter
Close the tube with a lid that contained respimeter millimeter scale
f.       Rekatkan plastisin agar tidak ada udara yang masuk
Glue the clay so that no air enters
g.      Suntikan larutan eosin 2%pada ujung skala respimeter
Injections of a solution of eosin 2% at the end of the scale respimeter
h.    Amati berjalanya larutan eosin,untuk hewan setiap 2 menit dan untuk tumbuhan setiap 3 menit.
Observe walk it eosin solution, for animals every 2 minutes and to plant every 3 minutes.
i.        Catat hasil pengamatan pada tabel
Record observations in the table

       E.     HASIL PENGAMATAN ( RESULT OF OBSRVATION )

Sampel
Menit ke-
Perubahan
 ( mL)
Δ v
kecambah kacang kedelai
( 2 gram )
3 menit pertama
0.13
0
3 menit kedua
0.25
0.12
3 menit ketiga
0.35
0.10
3 menit keempat
0.43
0.08
3 menit kelima
0.46
0.03
Jangkrik
( 1 gram )
2 menit pertama
0.1
0
2 menit kedua
0.27
0.17
2 menit ketiga
0.38
0.11
2 menit keempat
0.52
0.14
2 menit kelima
0.58
0.04
Belalang
( 1.6 gram )
2 menit pertama
0.28
0
2 menit kedua
0.47
0.19
2 menit ketiga
0.64
0.17
2 menit keempat
0.75
0.11
2 menit kelima
0.84
0.09

      F.     PEMBAHASAN ( ANALISIS )
Dalam percobaan ini, khususnya pada percobaan yang menggunakan respirometer, digunakan KOH. Fungsi dari larutan ini adalah untuk mengikat CO2, sehingga pergerakan dari larutan iodin benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen. Adapun reaksi yang terjadi antara KOH dengan CO2 adalah sebagai berikut:
KOH + CO2 → K2CO3 + H2O
Pada praktikum ini kita telah mengamati proses respirasi pada kecambah kacang hijau,karena tumbuhan ini merupakan suatu organisme yang walaupun ia masih belum berkembang dengan sempurna tetapi sudah bisa melakukan pernapasan, hal ini terbukti dari hasil percobaan yang telah diamati dimana kecambah kacang hijau sebagai bahan percobaan mampu melakukan respirasi.
Kecambah melakukan pernapasan untuk mendapatkan energi yang dilakukan dengan melibatkan gas oksigen (O2) sebagai bahan yang diserap/diperlukan dan menghasilkan gas karbondioksida (CO2), air (H2O) dan sejumlah energi. Pada saat kecambah kacang hijau di dalam tabung respimeter,ia  tidak bisa mengikat oksigen yang dibebaskan oleh larutan KOH 10% karena yang diperlukan kecambah kacang hijau adalah oksigen bebas. Masuknya oksigen dari luar ini ditandai dengan naiknya larutan eosin yang dimasukkan dalam pipa kaca.
Sedangkan mengapa kita menggunakan jangkrik dan belalang untuk hewanya,karena meraka dalam melakukan respirasinya stabil. Jangkrik dan belalang juga tidak terlalu sulit untuk dicari.
In this experiment, especially in experiments using a respirometer, used KOH. The function of this solution is to bind CO2, so that movement of the iodine solution is really only caused by oxygen consumption. The reaction between KOH with CO 2 is as follows:
KOH + K2CO3 + H2O → CO2
In this lab we have observed the process of respiration in mung bean sprouts, since this plant is an organism that although he still has not developed properly but are able to do breathing, it is evident from the results of experiments that have been observed where the green bean sprouts as experimental material capable perform respiration.
Sprouts make breathing for energy carried out by involving gaseous oxygen (O2) as the material is absorbed / required and produce carbon dioxide gas (CO2), water (H2O) and the amount of energy. At the green bean sprouts in the tube respimeter, he can not bind oxygen liberated by 10% KOH solution because it takes the green bean sprouts is oxygen free. The entry of oxygen from the outside is marked by the rise in eosin solution that is inserted in the glass pipe.
Meanwhile, why do we use crickets and grasshoppers to hewanya, because of them that in doing respirasinya stable. Crickets and grasshoppers are also not too difficult to find.

      G.    KESIMPULAN (CONCLUSION )
a)      Pada peristiwa respirasi menghasilkan karbondioksida, air, dan sejumlah energi.
In the event respiration produces carbon dioxide, water, and the amount of energy.
b)  NaOH berfungsi sebagai peningkat suhu agar respirasi terpicu menjadi cepat. Selain itu NaOH juga berfungsi sebagai pengikat CO2
NaOH to function as an enhancer for temperatures triggered a rapid respiration. NaOH addition also serves as a binding CO2
c)      Respirasi dipengaruhi oleh massa tubuh, suhu dan jenis hewan atau tumbuhan
Respiration is influenced by body mass, temperature and type of animal or plant.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar